RINDU

Pagi yang santai di temani oleh coffee panas yang tadi aku buat. Sengaja ku buat untuk menemani pagi ini. Sebenarnya sulit akan mengatakan sesuatu, tapi inilah perasaan. Sepi dan hampa walaupun keadaan di luar rumah dan di jalan raya sangat ramai. Di meja belajar ini aku duduk dan merenung. Entahlah, aku rindu. Dimana kamu? Sebelumnya aku minta maaf, aku hanya bisa mengatakan lewat ketikan keyboard laptopku. Sebenarnya aku tak mampu mengucapkannya, sangat kaku. Tapi inilah aku, kalau kamu tidak suka. Itu bukan urusanmu, serahkan semuanya padaku. Biar ini menimpa pada diriku.


Sabar adalah kunci setiap masalah. Menunggu adalah alasanku sebagai seorang perempuan. Pikirku, seharusnya kau sebagai seorang lelaki jangan selalu membuat sang perempuan rindu padamu. Asal kamu tahu, kau adalah alasanku untuk tetap menulis. Kau adalah naik turunnya perasaanku untuk mendapatkan referensi ketika aku akan menulis kembali. Tapi bagaimana denganmu? Apakah ada alasan tertentu untuk diriku? Aku akan membiarkan kamu berfikir.


Bukan kau saja yang membuat ku rindu, tapi tingkah dan suaramu itu selalu datang ke mimpi ku. Merindukanmu, aku selalu membaca text yang sudah berlalu di hari-hari, melihat fotomu yang ku simpan dan semakin aku senyum-senyum tidak jelas.

Berkhayal kegiatanku setiap aku merindukanmu, kau di sampingku lalu berbincang dan membahas apapun itu. Sesuka hati, yang penting aku bersamamu. Kau ingat? Setiap malam adalah kegiatan dimana kau dan aku berbincang di dalam text. Kau menyuruh aku keluar rumah. Pikirku, kau datang jauh-jauh ke tempatku. Ternyata tidak. Kau bilang “Keluar, lihat langit” (di dalam text). Ketika aku melihat, wah banyak sekali bintang-bintang sangat terang, lalu ku bilang padamu “Suka.” Perasaanku sangat yakin, kita sama-sama memandang langit. Ku rasa malam ini hanya milik kita berdua.


Seperti ini kah rindu? Sesuatu hal yang selalu menghantui diriku. Kau sengaja ya? Lalu apa alasanmu tidak memberi kabar? Aku yakin kamu baik-baik saja. Kalau kamu sakit, jangan lupa minum obatmu. Kalau sudah sembuh, jangan lupa kabari aku. Agar aku tahu bagaimana kabarmu. Sudah ya cukup, aku lelah membahas soal rindu. Dan sekarang waktunya untuk mencari-cari kegiatan. Agar rindu itu terisi oleh waktu yang bermanfaat. Terima kasih rindu, kau mengajarkanku apa itu arti kesabaran dan kepercayaan.


Kalau kamu mau tidur, jangan lupa matikan lampu agar dirimu tenang. Berdoa dan pejamkan mata. Kita kan selalu mengerjaan hal yang sama. Yakinlah, kau juga rindu kan kepadaku?

Silahkan mampir di

Komentar

Postingan Populer