S T A S I U N
Hai, apa kabar? Saya
harap kalian baik-baik saja.
Sudah
lama tidak berjumpa, bagaimana dengan hari-hari kalian? Pasti menyenangkan, ku
harap seperti itu.
Terlintas di pikiranku
tentang masa-masa indah waktu kita merasakan kebebasan, ya di stasiun. Tempat
dimana kita menikmati udara dan angin secara bersama diiringi oleh
kenangan-kenangan indah yang kita ciptakan. Banyak sekali yang saya ciptakan
dari mulai perjalanan tentang persahabatan, petualangan maupun percintaan.
Stasiun
tempat persahabatan saya dan teman-teman selalu mempunyai momen yang seru, dari
mulai telat bangun tidur, menunggu teman yang katanya ‘otw’ tapi nyatanya malah
baru mandi, ketinggalan kereta, bahkan baru naik lalu turun lagi hanya untuk
menunggu teman. Kenapa hidup ini selalu menunggu hehe. Bogor adalah tempat
sejarah persahabatan kita, sampai sekarang saya masih rindu dengan tempat itu.
Senang rasanya bisa bebas dari penjara sekolah yang begitu membosankan. Rasa
lelah dan penat hilang begitu saja dari pikiran materi yang menumpuk. Kita
pergi selalu membawa tawa, bertingkah konyol, tak peduli orang melihat kita
seperti apa. Asalkan kita bahagia, Terkadang hidup memang harus bodoamat untuk
menjalani kesenangan.
Stasiun
tempat petualangan saya bersama teman-teman pecinta alam semasa sekolah, ada
cerita sedih di Stasiun Bogor. Ketika saya pulang dari Gunung Salak di Bogor,
handphone saya hilang begitu saja. Rasa lelah dan ngantuk sudah menghampiri,
tertidur di angkutan umum, handphone saya taruh di pangkuan kaki saya tepatnya
di paha. Angkutan pertama sudah sampai di salah satu mall dekat Kebun Raya
Bogor. Turunlah kita semua dengan cariel yang menumpuk didalam angkutan umum
tersebut, ketika saya dibangunkan oleh senior “Yuk yuk bangun, sudah sampai
kita ganti angkot menuju Stasiun Bogor” Dengan keadaan lelah saya terbangun
lalu keluar dari angkutan umum tersebut. Sadarlah saya ketika di Stasiun Bogor
ingin menghubungi orang tua bahwa saya sudah berada dijalan pulang. Handphone
saya hilang, menangis, sedih, saya bingung harus berkata apa. Pokoknya hanya
menangis yang bisa saya ekspresikan, karena semua arsip, data dokumentasi ada
di handphone saya semua. Huft.. Di gerbong kereta saya termenung duduk dengan
cariel yang saya apit oleh kedua kaki saya bersandar diatasnya. Malu juga sih
diliatin banyak orang, akhirnya saya pura-pura tegar saja, pura-pura tidak
menangis. Tapi tetap saja banyak yang melihat rasa penasaran itu pasti ada.
Tapi berkat teman-teman yang lain saya dihibur kembali agar lupa oleh masalah
yang menimpa saya. Mungkin ada maksud dan tujun tertentu Allah menghilangkan
handphone saya. Terkadang hidup terlalu singkat untuk bersenang-senang,
selebihnya duduk menyendiri kembali dengan secangkir kopi sambil memaknai hidup
ini.
Stasiun
tempat saya dan kamu bertemu untuk pertama kalinya. Senang rasanya orang yang
selalu muncul di dalam text bisa hadir di hadapanku. Stasiun Pondok Cina, kamu
duduk di pojok dan aku berdiri di pojok stasiun, aku kirim pesan ke kamu lalu
bilang “kamu dimananya?” lalu dia menjawab “cari aku yang tinggi lagi berdiri”.
Saling berjalan menghampiri satu sama lain, ah sudahlah seperti di sinetron
saja. Ini nyata, bukan settingan. Buktinya aku senang hehehe. Melempar tawa dan
senyuman, seperti malu-malu kucing untuk berbicara. Melajunya kereta membawa
kami kedalam kebahagiaan. Di gerbong kereta kita saling berbincang, seru banget
hanya tawa dan kamu disekelilingku. Mengingatnya aku jadi tersenyum-senyum
sendiri. Ketika perjalanan pergi dan pulang, kita tidak duduk, berdiri dan
saling menatap. Ada yang melihat kita, lalu kita lihat balik, membuang muka
orang itu. Malu ya masnya? Sama kita berdua juga malu hehe. Hubungan kita masih
berlangsung sampai sekarang, saling mendoakan genggam erat harapan agar kelak
kita dapat hidup bersama.
STASIUN
memang banyak menyimpan kenangan. Tempat ini yang selalu menjadi pertemuan dan
perpisahan. Tempat yang menjadi saksi hidup para manusia bahwa perjalanan
adalah sebuah kenikmatan yang harus kita syukuri. Berbagai macam tantangan dan
rintangan yang dihadapi harus tetap dilewati. Karena tujuan dari keberangkatan
adalah pulang.
Selamat
beristirahat, sampai jumpa besok. Karena besok aku akan bertemu dengan kamu
kembali di stasiun.
Selamat malam, selamat
tidur.

Komentar
Posting Komentar