HAMPA
"Aku tidak mengerti kenapa
ada seseorang yang datang memberi harapan seakan-akan aku yang di istimewakan.
Tapi, kedatangan dan kepergiannya selalu membuatku cemas."
Hmm.. Sebenarnya,
Aku ini siapamu?
Kau beri harapan,
Lalu pergi sesukamu.
Oke baiklah, aku tidak akan mengganggumu. Tapi, sesekali boleh
kan?
Sendiri yang ku rasakan, sepi rasanya. Angin berdatangan
kesana-kemari selalu menemani. Bahkan ketika seperti ini pun tidak ada yang
peduli, hanya diri sediri yang mampu memahami. Aku kira perkataanmu mampu
membuatku percaya. Ada yang mengganjal dihati ini, seakan-akan hatiku merasa
sedang disakiti kembali.
Iya baik, ini hanya hal biasa. Cobalah kau hargai aku yang
menunggumu disetiap malam silih berganti. Perasakaanku sudah tidak karuan, bingung
harus seperti apa.
Sudahlah, mungkin ini yang kau mau. Percayalah, aku selalu
menunggumu.
Layaknya malam, rasa juga butuh istirahat. Merenung kembali
memaknai hidup. Kalau saja malam tidak ada, mungkin aku lelah menjalani hidup.
Setiap malam revisi kehidupan selalu ku tayangkan di alam bayang-bayanganku.
Apakah ada yang kurang ataupun lebih.
Duduk merasakan udara dingin, melihat suasana menjadi sunyi. Ada
suara kucing “Meeeooonggggg” lalu di susul oleh suara pesawat di udara
“Wuzzzzzzz” Dan yang terakhir, suara hati “………krik……….” Sepi.
Kita hanya butuh waktu luang untuk mengungkapkan rasa. Waktu luang
yang sedikit sangat berarti. Membicarakan hal-hal diluar kendali. Terkadang
kamu membuatku tertawa kecil “ha ha ha” agar tidak berisik terdengar, sangat
lucu. Yaa, walaupun hanya di dalam chatting. Tetap saja, bahagia ini tak akan
luntur, karena aku merasa selalu dekat denganmu. Semakin lama bertemu, semakin rindu aku padamu.
Tidak semua orang bisa bertahan pada pilihannya. Mungkin mereka
bangga dengan apa yang mereka punya, tapi disini aku selalu bersyukur dengan
apa yang Allah kasih.
SEKIAN.

Komentar
Posting Komentar