MENGELUH



Kenapa ya, akhir-akhir ini aku suka mengeluh. Merasa capek aja gitu, dari mulai fisik sampai pikiran. Entah apa yang ada di dalam pikiranku selama ini.

Jadi, iznikan aku untuk mengeluh saat ini. Sepenggal cerita ini beberapa sudah aku jadikan utasan di twitterku. Mari dibaca ceritanya..

Jam mata kuliah sudah selesai, dosen banyak bicara dan banyak pula memberikan tugas. Rasanya berat banget~ Bukan hanya satu dosen yang memberikan tugas, hampir setiap mata kuliah pasti ada tugasnya.

Setelah itu aku menuju parkiran untuk mengambil motor. Ada abang parkir (panggil saja ‘abang oren’) yang selalu setia menunggu para motor mahasiswa. Memang, abang parkir ini selalu mengeluh juga tentang motor mahasiswa yang selalu berantakan, bukan hanya itu, keluarganya pun beliau ceritakan.

Abang oren ini sering berbicara sendiri, ngomong sendiri gitu, entahlah apa yang dimaksud. Tapi masih nyambung kok kalau diajak ngobrol. Beliau suka cerita ketika aku baru datang sampai nanti ketika mau pulang kuliah. Beliau selalu bercerita kalau hari ini seperti ini (segala keluh kesah yang dilontarkan seakan-akan aku lah kawan curhatnya) sampai segala hal yang dirasakan selalu diceritakan, terkadang ada beberapa mahasiswa lain kalau diajak bicara sama beliau selalu didiemin, ada juga yang menyautnya asal nyaut aja yang penting dijawab hehe. Hati ini seakan resah melihatnya. Bagaimana kalau aku bicara didiemin gitu. Hehe ngga enak.

Akhir Oktober lalu sahabatku ulang tahun, aku berencana untuk memberikan hadiah. Tidak mewah tapi semoga mengesankan untuk dia. Berangkat dari rumah lebih cepat dari biasanya, karena ingin mencuci foto dan membeli kue. Setelah sampai kampus aku bertemu dengan abang oren (lagi dan terus lagi).

Ketika aku membuka jok motor, abang oren langsung menghampiriku. Beliau melihat apa yang aku bawa. Tiba-tiba bilang seperti ini :
Abang oren     : “Apa itu neng?”
Aku                 : “Kue brownies bang”
Abang oren     : “Boleh neng satu, saya laper. Minum aja tadi siang doang”
Aku                 : “Oh, iya bang nanti Senin.ya Ini buat temen saya dulu yang ulang tahun”
Abang oren     : “Oh iya iya neng”
Laluuuu, aku meninggalkan jejak parkiran, menuju kelas.
Hari Senin aku tidak masuk, karena dosenku juga tidak hadir. Jadi ngapain masuk? Enakan juga rebahan.

            Di hari Selasa, niat tekadku sudah bulat untuk membelikan kue yang abang oren inginkan. Tapi karena duitku sekarat, jadi aku hanya membelikan 3 roti dan 1 botol air mineral. Abangnya seneng bangeeettt. Alhamdulillah.. kata abang oren. Aku berikan setelah maghriban, sekalian abang oren istirahat sambil menyantap rotinya.
Aku                 : “Bang, ini untuk abang”
Abang oren     : “Ih neng, beneran inimah”
Aku                 : “Ya bener atuh, iniii ambil. Makan ya bang, itu ada airnya juga. Sisain untuk anaknya dirumah biar bisa nyicipin. Nanti kalau saya ada rezeki banyak, saya kasih lagi (senyum bahagia)”
Abang oren     : “Iya neng, makasih banyak ya (tersenyum senang). Alhamdulillah..”

Beliau rumahnya tidak jauh dari kampus, sudah punya keluarga kecil. Doakan ya teman-teman supaya abang oren dan keluarga sehat selalu. Aaamiiin.

Setiap keluh kesah dari seseorang dengarkanlah. Aku adalah pendengar yang baik. Dan kalian harus sadar kita ini sama seperti abang oren. Bukan hanya satu dua hal saja yang dikeluhkan, kita orang pasti punya banyak banget masalah hidup yang belum teratasi dengan baik. Entah itu tentang cita-cita, pekerjaan, tugas sekolah dan masih banyak lagi bukan?

Sekarang ini aku merasa aku berada di fase kehidupan yaitu; butuh banget yang namanya teman berbicara, teman mendengarkan, dan teman yang selalu peduli akan keadaan kita selama ini. Selain itu, temukan Allah disetiap shalatmu, berdoa dengan sopan dan selalu berikhtiar. Bukan hanya teman, keluarga pun seperti itu, kalau ada masalah ceritakan saja. Tidak usah mengumpat. Bukankah bercerita dan menangis salah satu hal yang paling melegakan.

“Tapi aku sadar, setiap orang memiliki porsi bahagia dan sedihnya masing-masing. Intinya, kita boleh mengeluh tapi jangan putus asa. Kita boleh galau tapi jangan berlarut-larut. Kita boleh nangis, tapi inget bahagia itu harus terpenuhi.”
-Arvy Herlenda-

Sekian dulu teman-teman. Perihal kebaikan aku kepada abang oren biarkan menjadi persepsi kalian masing-masing. Ambil baiknya dan buang buruknya. Terima kasih sudah repot membaca hehehe. Selamat beristirahat.

Silahkan mampir di

Komentar

Postingan Populer